.quickedit{display:none;}

Minggu, 30 Desember 2012

Makalah Fisika Lingkungan

Makalah ini merupakan tugas dari mata kuliah Fisika lingkungan. Makalah ini berisi tentang materi Termodinamika.Dalam makalah ini akan dijelaskan tentang hukum-hukum termodinamika. MAKALAH FISIKA LINGKUNGAN.pdf

Laporan Kimia Lingkungan

PEMERIKSAAN DO ( Dissolved Oxygen / Oksigen terlarut ) Mata kuliah : Kimia Lingkungan Kelompok : B4 Kelas / Semester : Non Reguler A / 1 Hari / Tanggal : Rabu, 21 Desember 2011 Tujuan : Agar mahasiswa mengerti dan mampu melaksanakan pemeriksaan DO Dasar Teori : Proses Aerasi biasa dilakukan pada pengolahan air untuk suatu tujuan tertentu. Aerasi dapat menurunkan kandungan gas-gas terlarut,seperti CO2 atau H2S, bahkan dapat menghilangkan besi dan mangan. Aerasi juga dapat dilakukan untuk tujuan memperbaiki rasa dan bau pada proses penyediaan air minum. Adanya oksigen yang terlarut ( DO) dalam air dapat meningkatkan aktivitas kehidupan ikan dan organism-organisme yang lebih kecil dalam air. Sebaliknya, adanya oksigen terlarut yang cukup tinggi dalam air dapat menyebabkan korosi, apalagi pada system saluran air panas. Untuk itu pada beberapa industry tidak menghendaki adanya kandungan oksigen terlarut yang tinggi dalam air yang akan digunakan untuk proses industry, terutama yang menggunakan alat-alat dari besi. Pada pemeriksaan oksigen terlarut ini akan mengalami beberapa proses reaksi, yang mana pada tahap awal oksigen diendapkan sebagai MnO2 ( berwarna kuning coklat ) dengan penambahan Mn ( valensi 2 ) dalam suasana basa. Dengan penambahan asam kuat, MnO2 akan larut yang selanjutnya mengoksidasi iodide (I-) menjadi iodium ( I2). Iodium yang terbentuk ditentukan dengan larutan Natiosulfat dengan indicator amylum. Pemeriksaan oksigen hendaknya dilakukan di lapangan ( lokasi pengambilan sampel ) atau diendapkan terlebihnya dahulu sebagai MnO2, kemudian pemeriksaan selanjutnya dapat dilakukan di laboratorium. Alat dan Bahan Alat-alat : Dua buah botol oksigen ( ukuran 290 ml dan 300 ml ) Pipet ukur 1ml, 5ml, 10ml Gelas ukur 250 ml Gelas ukur 500ml Dua buah labu Erlenmeyer 250ml Buret basa 25ml Statif Bahan : Air sampel Larutan pereaksi oksigen Larutan MnSO4 Larutan H2SO4 Larutan Natiosulfat 0,025 N Indikator Amylum Cara kerja : Mengukur volum botol O2 dengan cara : Memasukkan air kran ke dalam botol O2 Kemudian botol ditutup Menuangkan isi botol ke dalam gelas ukur volum 500ml Memasukkan air sampel ke dalam botol O2 yang sudah diketahui volumenya. Memasukkannya melalui dinding dengan hati-hati jangan sampai terjadi aerasi. Mengisinya sampai penuh,kemudian menutup botol sedemikian rupa sehingga tidak ada gelembung udara di dalamnya. Menambahkan 2ml pereaksi oksigen dan 2ml larutan MnSO4 40%, kemudian menutup botol dan menggojok kuat-kuat ( bolak-balik ) hingga homogen. Mendiamkan larutan sebentar, mengamati endapan yang terbentuk. Apabila timbul endapan putih berarti DO= 0 ( pemeriksaan berhenti) Apabila timbul endapan coklat berarti DO = + (ada) dan pemeriksaan dilanjutkan. Memasukkan 2ml H2SO4 pekat kemudian gojok sampai endapan larut lagi dan timbul warna kuning. Mengambil 200ml sampel + xml , x adalah tumpahan air sampel setelah ditambah MnSO4 dan pereaksi O2. Menitrasikan dengan Natiosulfat 0,025 N sampai warna kuning tua berubah menjadi warna kuning muda. Menambahkan 1ml indicator amylum sampai warna larutan berubah dari kuning muda menjadi warna biru. Melanjutkan titrasi sampai warna biru tepat hilang. Data Perhitungan Perhitungan xml X_(A ) ml ={200[[(volume botol O_2)/(volume botol O_2- 4)]- 1] } ={200[[300/(300- 4)]- 1] } ={200[[300/296]- 1] } = [200(4/296) ] = 2,702 ml = 2,7 ml X_(B ) ml = {200[[(volume botol O_2)/(volume botol O_2- 4)]- 1] } = {200[[290/(290- 4)]- 1] } = {200[[290/286]- 1] } = [200(4/286) ] = 2,797 ml = 2,8 ml Data Titrasi No Volum larutan Volum awal Volum akhir Volum titrasi 1. 290 ml 0 ml 8,2 ml 8,2 ml 2. 300 ml 8,2 ml 15,7 ml 7,5 ml Rata-rata 7,85 ml Kadar DO = 1000/200 x ml titrasi x 0,025 x 1 x 8 = 1000/200 x 7,85 x 0,025 x 1 x 8 = 7,85 mg/L sebagai O_2 Pembahasan Dalam praktikum ini dapat diketahui kualitas air berdasarkan kandungan O_2 di dalamnya dan didapatkan DO air sampel sebesar 7,85 mg/L. Jadi , air sampel tersebut memiliki kualitas air yang baik. Hal ini terjadi jika sampah tersebut diambil dari tempat yang masih bersih yang belum tercemar baik fisik maupun kimia. Kesimpulan Suhu berpengaruh terhadap kandungan DO dalam air, jika suhu air menurun DO akan meningkat. Pengaturan kandungan DO merupakan salah satu parameter kimia untuk mengukur potensi kualitas air. Dalam praktek ini air sampel memiliki kadar DO = 7,85 mg/L.

Mekanisme Pembentukkan Ozon Hole

Ozon adalah hasil reaksi antara oksigen dengan sinar ultraviolet dari matahari. Ozon di udara berfungsi menahan radiasi sinar ultraviolet dari matahari pada tingkat yang aman untuk kesehatan kita semua. Ozon juga diproduksi manusia untuk dipergunakan sebagai bahan pemurni air, pemutih, dan salah satu unsur pembentuk plastik. Setiap molekul ozon mengandung 3 atom oksigen dengan rumus kimia O3. Ozon ditemukan terutama di lapisan atmosfer bagian bawah. Kira – kira 10% ozon atmospheric terdapat di Troposfir. Ozon troposfir terbentuk dari reaksi kimia yang disebabkan adanya gas pencemar hasil aktivitas manusia, sehingga berbahaya terhadap system kehidupan. Sisanya sebanyak 90% terdapat di Stratosfir, terutama antara bagian puncak lapisan trofosfir hingga ketinggian 50 Km. Ozon di stratosfir ini terbentuk secara alami, dikenal dengan lapisan ozon (ozone layer) dan sangat berguna bagi system kehidupan. Istilah 'ozon' atau lebih tepat lagi 'lapisan ozon' mulai mendapat perhatian sekitar tahun 1980an ketika para ilmuwan menemukan adanya 'lubang' di lapisan ozon di Antartika. Lubang tersebut merupakan hasil dari tenaga matahari yang mengeluarkan radiasi ultra yang tinggi. Radiasi itu berpecah menjadi molekul oksigen sekaligus melepaskan atom bebas di mana setengahnya diikat dengan molekul oksigen yang lain untuk membentuk ozon.
Terjadinya lubang ozon ini diakibatkan adanya peningkatan kadar NOx dari pembakaran bahan bakar pesawat, naiknya kadar N2O karena akibat pembakaran biomassa dan penggunaan pupuk, dimana N2O ini merupakan sumber terbentuknya NO. Selain itu, zat kimia yang kita kenal clorofuorocarbon atau CFC berpengaruh sangat besar terhadap perusakan ozon. CFC ini adalah segolongan zat kimia yang terdiri atas tiga jenis unrus, yaitu klor (Cl), fluor (F) dan karbon (C). CFC ini tidak ditemukan di alam, melainkan merupakan zat hasil rekayasa manusia. Terjadinya lubang ozon karena ozon bereaksi dengan radikal Chlor yang berasal dari senyawa CFC. CFC tidak beracun, tidak terbakar dan sangat stabil karena tidak mudah bereaksi. Karenanya menjadi zat yang sangat ideal untuk industri. CFC banyak digunakan sebagai zat pendingin dalam kulkas dan AC mobil (CFC-12), sebagai bahan untuk membuat plastik busa, bantal kursi dan jok mobil (CFC-11), campuran CFC-11 dan CFC-12 digunakan untuk pendorong aerosol, serta CFC-13 yang biasa digunakan dalam dry cleaning.
Kerusakan lapisan ozon : Cl2F2C + ultra violet ---> ClF2C + Cl* [1] O3 + Cl* (radikal) ---> ClO + O2 [2] ClO + 0,5O2 ---> Cl + O2 [3] Reaksi (2) tersebut di atas adalah reaksi terjadinya lubang ozon yang melolos-kan sinar ultraviolet menembus atmosfer bumi sehingga bumi menjadi panas. Selan-jutnya pada reaksi (3) tersebut di atas adalah reaksi ikutan yang menghasilkan atom Cl yang termasuk ke dalam kelompok halogen yang bersifat reaktif. Dalam kelompok halogen, reaktivitas atom Cl cukup tinggi, menempati urutan kedua setelah reaktivitas atom Fluor. Ada kemungkinan bahwa atom Cl yang reaktif tersebut akan makin reaktif saat terkena sinar ultraviolet, karena atom Cl berubah menjadi radikal Cl+, seperti yang terjadi pada reaksi (1). Reaksi kerusakan lapisan ozon akan berlanjut sebagai berikut. Cl + sinar ultraviolet ---> Cl+ (4) O3 + Cl+ ---> O2 + ClO (5) Reaksi (5) tersebut di atas adalah reaksi kerusakan lapisan ozon tahap kedua, sedangkan kerusakan lapisan ozon tahap ketiga diakibatkan adanya Nitrogen Oksida dalam lapisan atmosfer. Reaksi kerusakan lapisan ozon tahap ketiga didahului oleh reaksi foto dekomposisi oleh energi sinar ultraviolet terhadap ozon itu sendiri. Reaksi tahap ketiga adalah sebagai berikut. O3 + sinar ultraviolet ---> O2 + O (6) Kemudian atom O yang terbentuk pada reaksi (6) akan bereaksi lebih lanjut dengan molekul ClO, sebagai berikut. ClO + O ---> Cl + O2 (7) Cl + O2 ---> ClO + O2 (8) --------------------------- + O + O2 ---> 2O3 (9) Reaksi (9) sebenarnya merupakan reaksi pembentukan ozon alamiah, tetapi hanya bersifat ‘sementara’ karena ozon yang baru terbentuk akan bereaksi lagi. ClO + NO ---> Cl + NO2 (10) O3 + Cl ---> ClO + O2 (11) ----------------------------- + O3 + NO ---> NO2 + O2 (12) Reaksi (12) adalah kerusakan lapisan ozon tahap ketiga, yaitu reaksi adanya NO di atmosfer yang dipicu oleh keberadaan CFC yang terlepas ke lapisan atmosfer bumi. Sumber : Wardhana, Wisnu Arya. 2010. Dampak Pemanasan Global. Yogyakarta: Andi Offset.

Penyehatan Udara

Berikut ini adalah materi kuliah Penyehatan Udara tentang Sterilisasi Ruang yang diampu oleh Ibu Sri Muryani,SKM, Mkes di kelas Hygiene 1 pada tanggal 22 November 2012 Sterilisasi ruangan.pdf

Sabtu, 29 Desember 2012

Mengolah Sampah Plastik menjadi Kerajinan yang Bernilai Ekonomis

Saat ini sampah telah banyak berubah, Setengah abad yang lalu masyarakat belum banyak mengenal plastik. Mereka lebih banyak menggunakan berbagai jenis bahan organis. Di masa lampau, orang masih menggunakan tas belanja dan membungkus daging dengan daun jati. Sedangkan sekarang kita. berhadapan dengan sampah-sampah jenis baru, khususnya berbagai jenis plastik. Sifat plastik dan bahan organis sangat berbeda. Bahan organis mengandung bahan-bahan alami yang bisa diuraikan oleh alam dengan berbagai cara, bahkan hasil penguraiannya berguna untuk berbagai aspek kehidupan. Sampah plastik dibuat dari bahan sintetis, umumnya menggunakan minyak bumi sebagai bahan dasar, ditambah bahan-bahan tambahan yang umumnya merupakan logam berat (kadnium, timbal, nikel) atau bahan beracun lainnya seperti Chlor. Racun dari plastik ini terlepas pada saat terurai atau terbakar. Penguraian plastik akan melepaskan berbagai jenis logam berat dan bahan kimia lain yang dikandungnya. Bahan kimia ini terlarut dalam air atau terikat di tanah, dan kemudian masuk ke tubuh kita melalui makanan dan minuman. Sedangkan pembakaran plastik menghasilkan salah satu bahan paling berbahaya di dunia, yaitu Dioksin. Dioksin adalah salah satu dari sedikit bahan kimia yang telah diteliti secara intensif dan telah dipastikan menimbulkan Kanker. Bahaya dioksin sering disejajarkan dengan DDT, yang sekarang telah dilarang di seluruh dunia. Selain dioksin, abu hasil pembakaran juga berisi berbagai logam berat yang terkandung di dalam plastik. Untuk mengatasi hal itu, maka sampah plastic dapat diolah menjadi berbagai macam kerajinan yang bernilai ekonomis. Salah satunya yaitu mengolah sampah plastic bekas molto menjadi kerajinan bunga platik yang cantik dan bernili ekonomis. Berikut ada tutorial cara pembuatan bunga plastic dari sampah bekas kemasan molto :

Kamis, 27 Desember 2012

Manfaat dan Bahaya Tembaga Bagi Manusia

Dalam kehidupan manusia, banyak sekali sumber daya alam yang diciptakan Tuhan untuk dapat dimanfaatkan dengan sebaik mungkin oleh manusia. Kegunaan atau manfaat sumber daya alam tersebut harus dimanfaatkan dengan cerdas agar manfaatnya dapat dirasakan oleh semua orang. Salah satunya adalah kegunaan tembaga. Tembaga adalah jenis loga yang bagus sebagai konduktor panas serta listrik. Tak hanya itu, tembaga juga bermanfaat dalam tubuh manusia. Mineral tembaga sangat dibutuhkan oleh tubuh walaupun tubuh hanya memerlukan sedikit mineral tembaga ini. Karena apabila tubuh terlalu banyak mengandung mineral tembaga maka akan terjadi keracunan tubuh. Dan manfaat tembaga yang lainnya adalah : logam tembaga.pdf

Senin, 24 Desember 2012

Laporan Praktikum Daur Ulang Kertas


LAPORAN PRAKTIKUM PTPSP
 DAUR ULANG KERTAS


A.    TUJUAN
1.         Mahasiswa dapat mengetahui alat dan bahan yang diperlukan.
2.         Mahasiswa mampu membuat kertas daur ulang dari kertas bekas.
3.         Mahasiswa dapat memanfaatkan limbah kertas koran menjadi kertas kreasi.

B.     DASAR TEORI
Kertas merupakan barang yang banyak digunakan oleh masyarakat dengan berbagai usia. Seiring dengan pertambahan jumlah penduduk dunia, permintaanakan kertas juga semakin meningkat. Menurut Robert (1996), produksi kertas dan papan di dunia per tahun adalah sekitar 250 juta ton dan setengahnya diproduksioleh Amerika Serikat dan negara-negara EEC. Produksi kertas yang banyak ini tentu saja sebagai akibat dari konsumsi kertas dunia yang juga meningkat (Anonim.2010). Penggunaan kertas yang banyak akan menyebabkan peningkatan jumlah limbah kertas. Limbah kertas, meskipun mudah hancur namun sampah-sampah tersebut akan menimbulkan masalah yang dapat mengganggu kebersihan dan keindahan lingkungan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa masalah sampah kertas memberi dampak yang cukup serius bagi kesejahteraan masyarakat. Salah satu bentuk pengelolaan sampah kertas yaitu dengan mengolahnya menjadi kertas kembali.
Daur ulang adalah proses untuk menjadikan suatu bahan bekas menjadi bahan baru dengan tujuan mencegah adanya sampah yang sebenarnya dapat menjadi sesuatu yang berguna, mengurangi penggunaan bahan baku yang baru, mengurangi penggunaan energi, mengurangi polusi, kerusakan lahan, dan emisi gas rumah kaca jika dibandingkan dengan proses pembuatan barang baru. Material yang bisa didaur ulang terdiri dari sampah kaca, plastik, kertas, logam, tekstil, dan barang elektronik.
Sampah menurut  Ekayana (1998:5) menjelaskan “sampah adalah benda atau barang yang sudah tidak dipakai, tidak diinginkan, dan dibuang”. Masalah sampah dalam kehidupan sehari-hari yaitu menumpuknya sampah mengakibatkan pencemaran lingkungan. Sampah bisa dimanfaatkan kembali dengan cara diolah sedemikian rupa sehingga lebih bermanfaat yaitu dengan cara mendaur ulang.
Sampah kertas adalah sampah yang termasuk sampah anorganik yang sangat sulit diuraikan dan membutuhkan waktu yang lama untuk dapat terurai bahkan sampai puluhan tahun. Sampah kertas selain mengganggu lingkungan juga menimbulkan berbagai masalah yang lain, seperti pencemaran lingkungan dari limbah pengolahan kertas dan pencemaran dari sampah kertas. Untuk membantu mengurangi sampah kertas yaitu dengan cara mendaur ulang sampah tersebut. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah yang ditimbulkan oleh produksi kertas. Menurut Lester (1994: 66). Cara mengatasi masalah sampah kertas yaitu pencegahan limbah pada sumbernya (produksi bersih), yaitu mengurangi penggunaan bahan baku, air dan energi, menghindari pemakaian bahan baku beracun, seperti memproduksi kertas yang berbahan non kayu, tidak memakai khlorine (pemutih kertas, yang bisa menyebabkan pencemaran air), dan penanganan pencemaran setelah terjadinya limbah (end of pipe treatment ) yaitu dengan mengolah limbah yang dihasilkan”



C.    WAKTU dan LOKASI
1.      Hari dan tanggal   :Kamis, 18 Oktober 2012
2.      Lokasi                   :Depan Banker

D.    ALAT dan BAHAN
Alat
1. Bingkai saringan / cetakan
2. Blender 
3. Papan / triplek ukuran 1x1 meter
5. Ember / bak besar .
6. Serbet
7. Gunting

Bahan
1.      Kertas Bekas
2.      Air
3.      Tepung Kanji

  1. PROSEDUR KERJA   
1.         Merendam beberapa kertas bekas (kertas koran) ke dalam ember selama 12-24 jam.
2.         Memblender kertas hingga menjadi bubur kertas.
3.         Menyaring bubur kertas memakai saringan dengan cara memeras tapi tidak sampai kering.
4.         Membuat lem dengan bahan tepung kanji. Kemudian mencampurkan bahan tersebut ke dalam air dengan perbandingan 1:4. 
 
5.         Memanaskan keduanya sambil mengaduk rata. Setelah beberapa menit, ternyata lem masih dalam keadaan kental. Jadi menambahkan air lagi hingga encer dan total air semuanya berjumlah 7 gelas.
6.         Mengaduk kembali hingga berwarna bening.
7.         Menuangkan bubur kertas ke dalam ember yang telah berisi adonan kanji dan bubur kertas. Mengaduk keduanya sampai benar-benar tercampur.
8.         Menyiapkan gabus, kemudia menaruh papan di atasnya, lalu kain atau serbet di atasnya.
9.         Memasukkan adonan ke dalam cetakan. Meratakannya lalu menaruh kain lagi di aasnya.
10.     Menjemur lapisan kertas ditempat yang tidak terlalu panas.
 
 

F. HASIL
Hasil yang didapatkan adalah 5 lembar kertas. 1 kertas berwarna buram dan memiliki ketebalan yang tidak sama rata serta permukaan kertas daur ulang yang kasar.
G.    PEMBAHASAN
Berdasarkan praktikum daur kertas yang sudah kami lakukan, hasil yang didapatkan adalah memiliki perbedaan dari segi ketebalan, tekstur pada permukaan kertas dari masing-masing kertas yang sudah di daur ulang. Hal ini dapat disebabkan dalam proses pembuatannya yaitu tidak meratanya bubur kertas yang dimasukkan ke dalam papan, penggunaan air yang berbeda-beda untuk setiap adonan bubur kertas. Jumlah air yang semakin banyak akan memberikan hasil berupa kertas yang lebih tipis dibandingkan dengan jumlah air yang sedikit. Setiap lembaran kertas yang didapat juga memiliki tekstur permukaan yang berbeda pada kedua sisinya. Sisi yang menempel pada bagian bawah screen lebih halus daripada kertas di bagian atas screen. Hal ini karena proses penekanan yang mengenai permukaan kertas bagian bawah lebih kuat daripada di bagian atas. Proses pengeringan juga menentukan keberhasilkan terbentuknya kertas daur ulang. Bila cuaca baik dan banyak sinar matahari maka kertas akan kering hanya dalam satu hari saja, sedangkan bila cuaca mendung, kertas bisa kering dalam tiga sampai empat hari, bahkan bisa lebih bila saat proses pengeringan dengan spon kurang sempurna, artinya air masih banyak terkandung dalam bubur kertas.
Daur ulang kertas mempunyai nilai  tambah bila diolah dengan benar dan bernilai ekonomi tinggi dapat menjadi sebuah peluang bisnis yang menjanjikan,  dengan pemanfaatan limbah kertas kita secara tidak langsung turut mendukung program kampanye “GO GREEN” yang saat ini sedang gencar digalakkan oleh berbagai kalangan. Dengan membuat produk dari daur ulang kertas sehingga dapat mengurangi sampah yang dibuang ke lingkungan.
H. KESIMPULAN
Perbandiangan antara kertas sebelum di daur ulang dan sesudah di daur ulang sangat berbeda. Kertas sebelum di daur ulang permukaan halus dan mempunyai ketebalan yang tipis sedangkan kertas setelah didaur ulang permukaan kasar dan ketebalan kertas yang berbeda dan tidak sama rata.